bubble~

Puisi Melayu~

Pantun Budi
Bunga Cina di atas batu,
Jatuh daunnya ke dalam ruang,
Adat dunia memang begitu,
Sebab emas budi terbuang.
Buah langsat kuning mencelah,
Senduduk tidak berbuah lagi,
Sudah dapat gading bertuah,
Tanduk tidak berguna lagi.
Baik bergalas baik tidak,
Buli-buli bertali benang,
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.
Tanam lenggundi tumbuh kelapa,
Terbit bunga pucuk mati,
Budi tuan saya tak lupa,
Sudah terpahat di dalam hati.
Padi dan nanas tanam di tanjung,
Tempat pipit membuat sarang,
Budi dan emas sama dijunjung,
Hidup aman dikenang orang.

Ini Gurindam Fasal yang Kesembilan
Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan,
Bukannya manusia iaitulah syaitan.
Kejahatan seorang perempuan tua,
Itulah iblis punya penggawa.
Kepala keada hamba-hamba raja,
Di situlah syaitan tempatnya manja.
Kebanyakan orang yang muda-muda,
Di situlah syaitan tempat berkuda.
Perkumpulan lelaki dengan perempuan,
Di situlah syaitan punya jamuan.
Adapun orang tua yang hemat,
Syaitan tak suka membuat sahabat.
Jika orang muda kuat berguru,
Dengan syaitan jadi berseteru.

Syair Kelebihan Ilmu: Ilmu Itu Bekalan Hidup
Berkata ilmu akulah sultan,
Kerajaan aku darat dan lautan,
Jahil berseru akulah syaitan,
Ikutlah aku merata hutan.
Ilmu itu gemala sakti,
Sinarnya cerah cahaya sejati,
Asal puncanya lamun didaati,
Sukar bercerai sehingga mati.
Harganya tidak dapat ternilaikan,
Sebuah dunia belinya bukan,
Kuasanya bersukat digunakan,
Di laut, di darat, di rimba dan pekan.
Jasa seorang ialah taulan,
Teman berbeka suluh berjalan,
Jasa berhimun ialah pengenalan,
Hiasan penyata polan si polan

Ucapan Mencukur Rambut Budak Kecil
Bismillahirrahmaanirrahim
Lailahaillallah, Muhammadar Rasullullah
Bismillah itu permulaan nama,
Keadaan zatnya bersama-sama,
Zahirnya sifat menyatakan isma,
Kadim dan taat setia lama.
Hai segala nur-ul-khatam,
Dipecahnya empat nazirnya Adam,
Dipecahnya pula sekian alam.
Rahim bapamu turun ke ibumu,
Empat puluh hari nutfah namamu,
Delapan puluh hari alqah namamu,
                                             Seratus dua puluh hari alamah namamu

Rejang Hari Bulan
Tujuh hari bulan rejangnya tikus,
Tikus jantan masuk penjara,
Kalau terkenang sifat yang bagus,
Hilanglah akal lenyap bicara.
Tikus jantan masuk penjara,
Penjara besar besi kursani,
Hilanglah akal lenyap bicara,
Dendam oi apa selaku ini.
Penjara besar besar besi kursani,
Perbuatan Maharaja Jaya Dewata,
Dendaru oi apa selaku ini,
Tidur berendam airnya mata.